Sejarah Yayasan Del

Berawal dari ketimpangan tingkat kesejahteraan masyarakat desa di Sumatra Utara, itulah yang menjadi perhatian Jend. TNI (Purn). Luhut Binsar Pandjaitan bersama Devi Pandjaitan dan kemudian mendirikan Yayasan Del pada tahun 2001. Kata Del berasal dari bahasa Ibrani yang artinya “selangkah lebih maju”. Berangkat dari visi untuk menjadi selangkah lebih depan dalam bidang sumber daya manusia untuk menjalankan berbagai kegiatan di bidang pendidikan, sosial, dan kemanusiaan tanpa membedakan status maupun golongan, Yayasan Del membangun misi untuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang berguna bagi bangsa dan negara. Semua tidak lepas dari slogan 3M, yaitu MarTuhan, Marroha, Marbisuk yang berarti berTuhan, berhati, dan bijaksana. Yayasan Del percaya bahwa semua yang dilakukan dari hati akan membawa sukacita dan memberikan hasil yang baik.

Dimulai sejak Maret 2001, sarana dan prasarana akademik untuk Politeknik Informatika Del mulai dibangun.

Mahasiswa angkatan pertama kemudian dikukuhkan pada acara “Pengukuhan Mahasiswa Baru 2001/2002 dan Peresmian Tahap I PI Del” tanggal 10 Oktober 2001. Bukan tanpa alasan, Politeknik Informatika Del dibangun guna memberi peluang bagi pemuda/pemudi berpotensi dengan ekonomi lemah untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Melalui inovasi yang terus dilakukan, pada tahun tanggal 5 Juli 2013 Politeknik Informatika Del berkembang menjadi Institut Teknologi Del. Saat ini, Institut Teknologi Del memiliki 9 program studi yang terbagi menjadi Program Diploma Tiga (DIII), Program Diploma Empat (DIV), dan Program Sarjana (S1).

Melengkapi program dalam bidang pendidikan, Yayasan Del mendirikan Noah Early Childhood Center di Jakarta Timur pada tahun 2007. Memiliki cita-cita menjadi sekolah yang tidak hanya memberikan pelajaran akademis, tetapi juga mengajarkan keterampilan hidup. Setiap anak diharapkan memiliki motivasi untuk belajar dengan bereksperimen dan menemukan hal baru dengan bimbingan guru yang berkualitas.

Seiring dengan kebutuhan akan pendidikan yang lebih baik, Noah Early Childhood Center memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk meneruskan cita-citanya ke jenjang yang lebih tinggi. Sekolah Dasar (SD) pun didirikan dan dibuka untuk tahun pelajaran 2010/2011. Dengan pertimbangan sebagai lembaga pendidikan berjenjang, maka nama Noah Early Chidlhood Center berganti nama menjadi Sekolah Noah.

Sekolah Noah yang bernaung di bawah Yayasan Del berkomitmen dan berdedikasi dalam mendidik siswa dengan sifat yang penuh keceriaan, kemandirian, serta saling mengasihi antar sesama tanpa memandang adanya perbedaan suku, agama, dan ras. Sekolah Noah terus melanjutkan perannya di dunia pendidikan dengan membawa visi membangun individu agar memiliki karakter moral, nasionalisme, dan kemampuan akademik sehingga mampu memberikan kontribusi kepada lingkungan, negara, dan masyarakat global.

Sekolah Noah mengukuhkan diri sebagai lembaga pendidikan berkualifikasi pendidikan internasioal dengan menjadi Cambridge Assessment International Education dan menjadi anggota ANPS (Association National Plus School).

Pada tahun 2017 jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) ikut melengkapi jenjang lainnya dan telah terakreditasi pada tahun 2019. Sebagai institusi pendidikan yang berkelanjutan, perencanaan pengadaan Sekolah Menengah Atas (SMA) pun saat ini sedang dilakukan.

Program pendidikan lain yang didirikan Yayasan Del adalah SMA Unggul Del yang berada di Languboti, Kabupaten Toba, Sumatra Utara. SMA Unggul Del mulai beroperasi pada tahun 2012 sebagai salah satu upaya mewujudkan visi Yayasan Del untuk mentransformasi pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik. Kehadiran SMA Unggul Del diharapkan dapat mewujudkan keinginan masyarakat, khususnya di daerah Tapanuli, untuk mendapat pendidikan yang lebih baik.

Beralih ke program bidang sosial, Yayasan Del memiliki Rumah Faye yang didirikan pada tahun 2013 dengan tujuan pencegahan dan penyelamatan anak-anak dari kejahatan perdagangan manusia, kekerasan, maupun eksploitasi seksual. Pada tahun 2016, dibangun rumah aman yang berlokasi di Batam sebagai tempat penampungan bagi para penyintas perdagangan anak dan eksploitasi seksual untuk mendapatkan rehabilitasi serta bekal keterampilan. Saat ini, Rumah Faye secara berkala melakukan sosialiasi ke sekolah-sekolah dan edukasi kepada masyarakat daerah rawan eksploitasi anak di Jakarta.

Sementara, program bidang komunikasi dan budaya diwujudkan dengan Radio Del FM dan Tobatenun yang keduanya hadir pada tahun 2018.

Berangkat dari keinginan mengembangkan Toba Samosir, hadirlah Radio Del FM di Sitoluama, Laguboti, Sumatra Utara. Radio Del FM merupakan radio swasta di bawah naungan PT. Del Citra Mandiri yang berafiliasi dengan Yayasan Del. Bergaya kekinian khas anak muda, Radio Del memberikan informasi bidang pendidikan, pariwisata, lingkungan, sosial-budaya, serta potensi industri daerah dengan target pendengar berusia 15-25 tahun. Sejak Desember 2019, Radio Del FM sudah tersedia di platform android maupun iOS sehingga dapat didengarkan untuk jangkauan siar yang lebih luas.

Afiliasi PT. Toba Tenun Sejahtra dengan Yayasan Del berupaya melestarikan kain tenun ulos dan memandirikan penenun secara ekonomi. Melalui pameran koleksi ulos tua di bulan Juli 2018, Tobatenun berupaya memperkenalkan tradisi tenun ulos. Pameran bertajuk ‘Ulos, Hangoluan, dan Tondi’ ini mengangkat kisah tentang fase kehidupan masyarakat Batak yang dikemas dengan sentuhan seni budaya modern. Ke depannya, Tobatenun berharap bisa berkontribusi lebih banyak untuk melestarikan budaya Batak secara lebih luas.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah Perjanjian Kerja Bersama antara Ditjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan dengan Tobatenun untuk jangka waktu 1 tahun. Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2021 di Auditorium Institut Teknologi Del. Selama kurun waktu tersebut, kedua belah pihak akan menyiapkan instruktur untuk pelatihan wirausaha. Dengan Perjanjian Kerja Bersama tersebut diharapkan produk tenun ulos tradisional dapat dipasarkan di dalam dan/atau luar negeri.

Sejarah Yayasan Del

Berawal dari ketimpangan tingkat kesejahteraan masyarakat desa di Sumatra Utara, itulah yang menjadi perhatian Jend. TNI (Purn). Luhut Binsar Pandjaitan bersama Devi Pandjaitan dan kemudian mendirikan Yayasan Del pada tahun 2001. Kata Del berasal dari bahasa Ibrani yang artinya “selangkah lebih maju”. Berangkat dari visi untuk menjadi selangkah lebih depan dalam bidang sumber daya manusia untuk menjalankan berbagai kegiatan di bidang pendidikan, sosial, dan kemanusiaan tanpa membedakan status maupun golongan, Yayasan Del membangun misi untuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang berguna bagi bangsa dan negara. Semua tidak lepas dari slogan 3M, yaitu MarTuhan, Marroha, Marbisuk yang berarti berTuhan, berhati, dan bijaksana. Yayasan Del percaya bahwa semua yang dilakukan dari hati akan membawa sukacita dan memberikan hasil yang baik.

Dimulai sejak Maret 2001, sarana dan prasarana akademik untuk Politeknik Informatika Del mulai dibangun.

Mahasiswa angkatan pertama kemudian dikukuhkan pada acara “Pengukuhan Mahasiswa Baru 2001/2002 dan Peresmian Tahap I PI Del” tanggal 10 Oktober 2001. Bukan tanpa alasan, Politeknik Informatika Del dibangun guna memberi peluang bagi pemuda/pemudi berpotensi dengan ekonomi lemah untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Melalui inovasi yang terus dilakukan, pada tahun tanggal 5 Juli 2013 Politeknik Informatika Del berkembang menjadi Institut Teknologi Del. Saat ini, Institut Teknologi Del memiliki 9 program studi yang terbagi menjadi Program Diploma Tiga (DIII), Program Diploma Empat (DIV), dan Program Sarjana (S1).

Melengkapi program dalam bidang pendidikan, Yayasan Del mendirikan Noah Early Childhood Center di Jakarta Timur pada tahun 2007. Memiliki cita-cita menjadi sekolah yang tidak hanya memberikan pelajaran akademis, tetapi juga mengajarkan keterampilan hidup. Setiap anak diharapkan memiliki motivasi untuk belajar dengan bereksperimen dan menemukan hal baru dengan bimbingan guru yang berkualitas.

Seiring dengan kebutuhan akan pendidikan yang lebih baik, Noah Early Childhood Center memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk meneruskan cita-citanya ke jenjang yang lebih tinggi. Sekolah Dasar (SD) pun didirikan dan dibuka untuk tahun pelajaran 2010/2011. Dengan pertimbangan sebagai lembaga pendidikan berjenjang, maka nama Noah Early Chidlhood Center berganti nama menjadi Sekolah Noah.

Sekolah Noah yang bernaung di bawah Yayasan Del berkomitmen dan berdedikasi dalam mendidik siswa dengan sifat yang penuh keceriaan, kemandirian, serta saling mengasihi antar sesama tanpa memandang adanya perbedaan suku, agama, dan ras. Sekolah Noah terus melanjutkan perannya di dunia pendidikan dengan membawa visi membangun individu agar memiliki karakter moral, nasionalisme, dan kemampuan akademik sehingga mampu memberikan kontribusi kepada lingkungan, negara, dan masyarakat global.

Sekolah Noah mengukuhkan diri sebagai lembaga pendidikan berkualifikasi pendidikan internasioal dengan menjadi Cambridge Assessment International Education dan menjadi anggota ANPS (Association National Plus School).

Pada tahun 2017 jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) ikut melengkapi jenjang lainnya dan telah terakreditasi pada tahun 2019. Sebagai institusi pendidikan yang berkelanjutan, perencanaan pengadaan Sekolah Menengah Atas (SMA) pun saat ini sedang dilakukan.

Program pendidikan lain yang didirikan Yayasan Del adalah SMA Unggul Del yang berada di Languboti, Kabupaten Toba, Sumatra Utara. SMA Unggul Del mulai beroperasi pada tahun 2012 sebagai salah satu upaya mewujudkan visi Yayasan Del untuk mentransformasi pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik. Kehadiran SMA Unggul Del diharapkan dapat mewujudkan keinginan masyarakat, khususnya di daerah Tapanuli, untuk mendapat pendidikan yang lebih baik.

Beralih ke program bidang sosial, Yayasan Del memiliki Rumah Faye yang didirikan pada tahun 2013 dengan tujuan pencegahan dan penyelamatan anak-anak dari kejahatan perdagangan manusia, kekerasan, maupun eksploitasi seksual. Pada tahun 2016, dibangun rumah aman yang berlokasi di Batam sebagai tempat penampungan bagi para penyintas perdagangan anak dan eksploitasi seksual untuk mendapatkan rehabilitasi serta bekal keterampilan. Saat ini, Rumah Faye secara berkala melakukan sosialiasi ke sekolah-sekolah dan edukasi kepada masyarakat daerah rawan eksploitasi anak di Jakarta.

Sementara, program bidang komunikasi dan budaya diwujudkan dengan Radio Del FM dan Tobatenun yang keduanya hadir pada tahun 2018.

Berangkat dari keinginan mengembangkan Toba Samosir, hadirlah Radio Del FM di Sitoluama, Laguboti, Sumatra Utara. Radio Del FM merupakan radio swasta di bawah naungan PT. Del Citra Mandiri yang berafiliasi dengan Yayasan Del. Bergaya kekinian khas anak muda, Radio Del memberikan informasi bidang pendidikan, pariwisata, lingkungan, sosial-budaya, serta potensi industri daerah dengan target pendengar berusia 15-25 tahun. Sejak Desember 2019, Radio Del FM sudah tersedia di platform android maupun iOS sehingga dapat didengarkan untuk jangkauan siar yang lebih luas.

Afiliasi PT. Toba Tenun Sejahtra dengan Yayasan Del berupaya melestarikan kain tenun ulos dan memandirikan penenun secara ekonomi. Melalui pameran koleksi ulos tua di bulan Juli 2018, Tobatenun berupaya memperkenalkan tradisi tenun ulos. Pameran bertajuk ‘Ulos, Hangoluan, dan Tondi’ ini mengangkat kisah tentang fase kehidupan masyarakat Batak yang dikemas dengan sentuhan seni budaya modern. Ke depannya, Tobatenun berharap bisa berkontribusi lebih banyak untuk melestarikan budaya Batak secara lebih luas.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah Perjanjian Kerja Bersama antara Ditjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan dengan Tobatenun untuk jangka waktu 1 tahun. Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2021 di Auditorium Institut Teknologi Del. Selama kurun waktu tersebut, kedua belah pihak akan menyiapkan instruktur untuk pelatihan wirausaha. Dengan Perjanjian Kerja Bersama tersebut diharapkan produk tenun ulos tradisional dapat dipasarkan di dalam dan/atau luar negeri.